I K L A N

Petani Mengeluh: Serangan Hama dan Tanah Tidak Subur Perparah Krisis Pertanian di Beberapa Wilayah

08 Oct 2024
ENTERTAIMENT
INSPIRASI
KEJADIAN

Indopride Media Inc – Di balik pemandangan sawah hijau yang menyejukkan mata, terdapat kisah-kisah perjuangan yang jarang tersorot. Para petani yang sehari-hari menggarap lahan dengan dedikasi tinggi, kini menghadapi berbagai tantangan yang membuat semangat mereka goyah. Mulai dari serangan hama, harga jual hasil panen yang rendah, hingga kesuburan lahan yang menurun, semuanya menjadi keluh kesah yang tak berkesudahan.

Dalam wawancara yang kami lakukan dengan beberapa petani lokal, mereka mengungkapkan bahwa serangan hama yang semakin ganas membuat produksi mereka menurun drastis. Di samping itu, mereka juga merasa dirugikan dengan harga jual yang ditawarkan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), yang jauh lebih rendah dibandingkan ketika mereka menjual langsung kepada pembeli. "Lebih menguntungkan jual langsung ke orang lain. Selain harganya lebih bagus, kita juga bisa mengatur sendiri kapan dan berapa banyak yang mau dijual," kata salah satu petani Bernama dedi.

Selain itu, beberapa petani juga menyebut bahwa hasil panen yang seharusnya bisa melimpah, kini terus menurun akibat tanah yang tidak lagi subur di beberapa titik lahan. Hal ini semakin mempersulit mereka untuk meraih hasil maksimal dari usaha keras yang sudah dilakukan. Meski ada upaya dari pemerintah untuk memberikan dukungan, banyak petani merasa apresiasi yang diberikan masih belum sebanding dengan jerih payah yang mereka keluarkan.

Kondisi ini tidak hanya menurunkan semangat bertani, tetapi juga mendorong sebagian warga  beralih ke profesi lain. Beberapa petani kini mulai lebih memilih menjadi pelaut atau penjahit, profesi yang mereka nilai lebih menguntungkan dan stabil dibandingkan bertani. "Banyak yang sudah malas jadi petani, sekarang lebih enak jadi pelaut atau penjahit. Bertani itu berat, tapi hasilnya nggak seberapa," ujar salah seorang warga yang sudah beralih profesi.

Meski dihadapkan dengan berbagai rintangan, sebagian petani tetap bertahan dengan harapan bahwa keadaan akan membaik. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait lebih serius mendengar keluhan mereka serta memberikan solusi yang konkret agar pertanian bisa kembali bangkit. Dengan dukungan yang tepat, mereka percaya pertanian Indopride masih memiliki masa depan yang cerah.

(Red/ Indopride Media Team)

Journalist: Indopride Media Team
Thumbnail: Indopride Media Team
Editor: Indopride Media Team


Komentar (14)


Tono
13 Oct 2024

Beri perhatian lebih pada petani, karena dari mereka kita mendapatkan pangan yang sehat. Setiap biji padi adalah keringat petani, mari hargai hasil kerja mereka.


gatau
13 Oct 2024

bener bgt ini, plis lah pemerintah gmn donk solusinya biar tanah subur lg dan ga ada hama.. udah capek2 nanem ga bs panen


GOKU
08 Oct 2024

PEMERINTAH GAK ADA SOLUSI, BLOK !


Agung purnama
08 Oct 2024

HAMA MERAJA LELA


petani sesepuh
08 Oct 2024

naikkan harga tani ke 1500


petani sesepuh
08 Oct 2024

naikkan harga tani ke 1500


petani sesepuh
08 Oct 2024

naikkan harga tani ke 1500


petani sesepuh
08 Oct 2024

naikkan harga tani ke 1500


petani sesepuh
08 Oct 2024

naikkan harga tani ke 1500


selin reckless
08 Oct 2024

takut banget kalo nantinya pangan di kota terpengaruh...


Iqbal Paleto
08 Oct 2024

Hama Ganas -> Petani mulai malas bertani -> Bahan Pangan berkurang -> Resto tidak bisa mengolah makanan dan pada akhirnya masyarakat kelaparan. Mengerikan bukan dampaknya?


NETIZEN INDOPRIDE
08 Oct 2024

Sudah waktunya pemerintah memberikan solusi atas permasalahan demi kenyamanan warga !


BURUH TANI
08 Oct 2024

sumpah uda cape-cape nanem, terus gagal panen karena hama yang ganas tuh cape hati bgt


Petani
08 Oct 2024

awalnya petani akhirnya memutuskan berhenti jadi petani karna muak dengan penodongan yg hmpir tiap 2 jam skali,dan harga jual yg tergolong rendah di banding pelaut yg santai dan hasil yg bisa di bilang lebih dari hasil tani


IKLAN