Indopride News - Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus penyanderaan di Kantor Polisi Pusat yang dilakukan oleh Vince Gho beserta kelompoknya. Pelaku penyanderaan mengaku pada saat waawancara bahwa penyerangan terhadap Kanpol merupakan bentuk kekecewaannya terhadap oknum Kepolisian yang tidak menepati janji untuk memenuhi sumber daya yang diminta oleh Vince dkk. sesuai kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. (24/09/2023).
Kepada tim redaksi Indopride News, Vince menerangkan bahwa oknum petinggi Kepolisian berinisial MP meminta mereka untuk membakar Ladang-ladang tanaman haram di Kota, sebagai gantinya, MP menjanjikan sumber daya yang berasal dari aset negara sebagai imbalan untuk Vince dkk.
Kedua pihak, menurut Vince, saat itu menyatakan saling menyanggupi permintaan masing-masing, sehingga kesepakatan tanpa dasar pun dibuat dan akhirnya berujung pada penghangusan ladang pertanian yang ada di kota terjadi pada tanggal 23 Agustus silam.
Menagih janji yang telah di sepakati dengan MP yang tak kunjung terealisasi Vince GHO dan Temannya melakukan aki konfrontasi dengan menyerang Kanpol dan melakukan penyanderaan untuk menagih yang telah dijanjikan oleh MP.
Setelah tindakan terorisme tersebut, Vince Gho dan kelompoknya bertemu dengan petinggi kepolisian yaitu Adhyasta Rachmanda di jembatan pulau. Vince Gho dan kelompoknya dengan sengaja menghubungi pihak reporter untuk meliput langsung perbincangan antara keduanya.
Pada saat konfrensi pers, pihak kepolisian memberikan keterangan sebelum terjadinya pembakaran ladang, pihak Kepolisian sudah mengetahui informasi tersebut dan sudah memegang nama-nama dari pelaku yang akan melakukan aksi pembakaran ladang yang berdampak pada polusi Kota Indopride lewat Intelijen yang dimiliki oleh Instansi Kepolisian.
Pihak Kepolisian sudah meminta pertanggung jawaban dari sindikat yang dipimpin oleh Ajit untuk bertanggung jawab atas aksi yang mereka lakukan. Mereka pun sudah membantu melestarikan ladang yang sudah terbakar, tutup Monarch.
Meskipun begitu, persitegangan antara oknum Kepolisian dengan sindikat tersebut masih terus berlangsung. Vince GHO dan kawan-kawan yang mengaku merasa dikhianati oleh oknum Kepolisian (MP) atas pengingkaran janjinya hingga melakukan konfrontasi di depan Kanpol. Kejadian-kejadian ini menimbulkan banyak dampak yang luar biasa, diantaranya polusi udara hebat pasca kebakaran ladang yang mengancam kesehatan masyarakat di Kota, hangusnya sumber daya alam di sekitar ladang, serta pihak-pihak yang dirugikan dan menjadi korban.
Kepolisian pun menyampaikan melalui konfrensi pers, Kepolisian tidak bisa menoleransi sama sekali tindakan kejahatan yang sindikat tersebut lakukan, apalagi terhadap kota.
(red/Bee Kribo, Jennie)
NB:
Melanjutkan tulisan Indopride News yang berjudul “Penusukan Terhadap Petinggi Kepolisian Adhyasta Rachmanda Buntut Dari Tidak Dipenuhinya Perjanjian Transaksi Ilegal Aset Negara Kepada Suku Pulau?” yang telah kami take down karena alasan tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik yang menyampaikan pemberitaan dengan kurangnya informasi dan dari satu sudut padang. Kami mencoba memperbaiki kesalahan kami dengan menyajikan berita dengan berbagai sumber informasi yang bisa di pertanggung jawabkan, transparan, netralitas dan akurasi dari informasi yang kami berikan.
Informasi ini kami kumpulkan dengan menggunakan metode Investigation Jurnalistic yang dimana kode etik jurnalis tidak melarang untuk melakukan pengintaian suatu jurnalis untuk mendapatkan informasi. Kami juga mengumpulkan beberapa informasi yang didapatkan melalui sumber yang bisa dipercaya dan bisa di pertanggungjawabkan.