Indopride Media Inc - Kerusuhan di Pulau Roxwood yang telah menjadi perhatian publik selama sebulan terakhir terus menyita perhatian. Setelah beberapa laporan sebelumnya mengungkap detail tindakan kekerasan yang melibatkan kelompok karang taruna lokal, fokus kini bergeser pada dugaan motif di balik konflik tersebut. Salah satu spekulasi yang mencuat adalah adanya ketidaksetujuan dua kelompok karang taruna terhadap kepemimpinan Camat Vhe Ceples, yang memimpin kebijakan Gun Free Day sejak bulan lalu. Meski awalnya bertujuan menciptakan keamanan, kebijakan ini justru menjadi pemicu dinamika sosial yang berujung pada ketegangan.

Dalam pernyataannya, Bu Vhe menanggapi dugaan tersebut dengan tenang. "Bersabarlah anak-anakku, kalian hanya sedang mencari jati diri," ujar Bu Vhe, mengomentari kelompok yang dikabarkan kontra terhadap kepemimpinannya. Ia tetap membuka ruang dialog dengan seluruh warga, termasuk kelompok karang taruna yang kontra, sebagai langkah menuju penyelesaian yang damai. Hingga saat ini, kelompok karang taruna lainnya di Pulau Roxwood secara tegas menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Bu Vhe dan kebijakan yang diterapkannya.

Isu ini menjadi sorotan investigasi pihak berwenang, yang terus mengupayakan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan di tengah masyarakat. Pemerintah setempat kini berfokus pada pemulihan keamanan dan stabilitas di Pulau Roxwood, sambil terus mendorong mediasi antara pihak-pihak yang terlibat. Dukungan mayoritas masyarakat terhadap Bu Vhe menunjukkan bahwa penyelesaian konflik ini memiliki peluang besar untuk tercapai melalui pendekatan dialogis dan penuh pengertian, mengembalikan Pulau Roxwood ke harmoni yang selama ini menjadi cirinya.

(Red/ Andra Wibawa)
Journalist: Andra, Julian, Samid, Hailey, Albert
Thumbnail:Samid B Wongso
Editor: Albert Wongso