Massa kembali berkumpul di area depan Federal Sherif pada Senin, 20 Oktober 2025. Mereka menunggu keputusan yang berkaitan dengan nasib dua rekan mereka yang menjadi tahanan kota hingga kasus penembakan terhadap Jenderal Sherif Alvine diselesaikan. Berdasarkan temuan di lapangan, hasil interogasi menunjukkan bahwa Mario dan Rico merupakan petinggi atau koordinator lapangan dalam aksi demonstrasi kemarin.

Namun, ketika keputusan mulai dibacakan oleh Mayor Jenderal Sultan Mangkumelorot I, Jenderal Alvine tiba-tiba datang dan menghentikan proses tersebut. Ia menyerahkan surat keputusan baru yang berisi pengampunan dari Sherif Kerajaan Roxwood kepada kelompok Bintang Merah dan Punk. Keputusan ini diambil setelah melalui masa perenungan dan pemulihan mendalam, di mana Prefektus Jenderal Alvine menilai bahwa Kerajaan Roxwood dibangun atas dasar pengampunan, keadilan, dan kemurahan hati—bukan balas dendam atau kebencian.

Karena kedua terduga belum dijatuhi putusan pengadilan, pengampunan diberikan dalam bentuk abolisi. Sesuai peraturan perundang-undangan, abolisi merupakan bentuk kemurahan hati tertinggi, bukan kewajiban hukum, melainkan kehendak bebas dan belas kasih dari Jenderal Alvine. Dengan demikian, seluruh proses hukum terhadap mereka dihentikan sepenuhnya, dan nama mereka dipulihkan dalam kehormatan sipil serta martabat sebagai warga Kerajaan Roxwood.

Dalam surat keputusan terakhir disebutkan bahwa abolisi ini adalah wujud belas kasih pribadi Jenderal Alvine, dan menegaskan bahwa keadilan tertinggi adalah belas kasih.

(Red/ Bahar Supremacy & Heen Somi)
Journalist: Bahar, Heen
Thumbnail: Bahar
Editor: Bahar