Indopride Media Inc — Usai perayaan Idul Fitri, aktivitas masyarakat kembali bergeliat. Dari sektor kesehatan hingga perdagangan, berbagai instansi mulai menyesuaikan diri dengan rutinitas pasca-Lebaran. Dua di antaranya adalah rumah sakit yang kembali siaga menghadapi lonjakan pasien dan pedagang Indopride yang kembali meramaikan pasar.
Suasana pasca-Lebaran turut dirasakan oleh tenaga medis yang mulai kembali menjalani rutinitas pelayanan di rumah sakit. Tim kami berhasil mewawancarai salah satu dokter di Rumah Sakit Indopride untuk mengetahui bagaimana rasanya kembali bekerja setelah masa libur panjang. Dokter bernama dr. Boby A Goodwill, Res-FM menceritakan bagaimana kehidupan nya setelah lebaran. Dokter yang kami temui menyampaikan rasa syukurnya bisa kembali bertugas. Baginya, rumah sakit bukan sekadar tempat bekerja, tetapi juga bagian penting dari pelayanan masyarakat.
Meskipun bersemangat, dokter tersebut mengakui bahwa kembali ke ritme kerja sebelum libur bukanlah hal yang mudah.Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan tenaga medis. Tidak semua staf bisa langsung kembali bekerja, sementara pasien yang datang justru mulai meningkat. Dokter tersebut saat ini bertugas di bagian stase forensik dan menjadi (PMU). Kondisi ini membuat tanggung jawabnya bertambah, terutama dalam menangani laporan dan pemeriksaan warga yang memerlukan kejelasan medis.Meski sibuk, harapan tetap menjadi penyemangat. Dokter ini bercita-cita melanjutkan pendidikan agar bisa berkontribusi lebih besar untuk masyarakat.
Tim kami berbincang dengan dua pedagang Indopride, Bu Dyrathia Blitz dan Pak Sugar Daddy, yang membagikan cerita mereka soal kembali bekerja setelah libur. Bu Dyra mengaku bahwa kembali bekerja cukup melelahkan, terutama karena ia baru saja kembali dari mudik. Berbeda dengan Bu Dyra, Pak Sugar justru merasa lebih semangat kembali berjualan. Meski kembali ke rutinitas bukan hal yang asing, ada beberapa hal yang tetap perlu disesuaikan setelah masa libur. Menariknya, keduanya tidak merasa banyak kendala secara teknis. Namun, suasana Lebaran yang masih terasa membuat mereka harus lebih sabar dalam melayani pembeli yang banyak masih dalam suasana silaturahmi.Soal perubahan gaya hidup, keduanya mengaku tidak terlalu terganggu. Hanya saja, mereka perlu menyesuaikan kembali pola tidur agar bisa kembali produktif. Waktu adaptasi tak terlalu lama, menurut mereka, selama tubuh bisa kembali ke jam kerja normal. Untuk harapan setelah Lebaran, keduanya punya impian yang berbeda tapi sama-sama menginspirasi.
Libur Lebaran telah usai, dan masyarakat mulai kembali menjalani rutinitas harian. Dari tenaga medis di rumah sakit hingga pedagang di pasar, semua merasakan proses transisi yang memerlukan adaptasi fisik, mental, dan emosional. Meski diwarnai rasa lelah dan suasana silaturahmi yang masih terasa, semangat untuk kembali produktif terlihat jelas. Para dokter kembali siaga melayani pasien, sementara pedagang mulai menggeliatkan roda ekonomi. Beberapa menghadapi tantangan seperti kekurangan tenaga atau penyesuaian jam kerja, namun semuanya dihadapi dengan optimisme.
(Red/Don Bosco Heisenberg)
Journalist: Don Bosco, Heen Somi
Thumbnail: Don Bosco
Editor: CM