Indopride Media Inc – Warga mengeluhkan layanan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang jarang buka belakangan ini. Akibatnya, barang-barang hasil pertanian, tambang, dan komoditas lainnya menumpuk di gudang warga karena sulit disalurkan. Selain itu, tidak adanya pemberitahuan resmi dari pihak Disnaker tentang perubahan jam operasional membuat masyarakat semakin bingung. 

Beberapa warga menyebutkan bahwa layanan di siang hari sangat jarang tersedia. Bahkan saat malam, antrean tetap panjang. "Kami sudah bolak-balik ke kantor Disnaker, tapi sering tutup. Akhirnya, barang-barang ini menumpuk di rumah. Kami butuh solusi cepat," ujar salah satu warga yang terdampak.

Menanggapi keluhan ini, pihak Disnaker menyebutkan bahwa situasi tersebut terjadi karena kesibukan dinas di luar kota serta adanya prioritas untuk menangani pesanan dari instansi sebelum membuka layanan bagi masyarakat umum. Selain itu, Disnaker juga menghadapi keterbatasan tenaga kerja akibat beberapa staf yang sedang cuti.  "Kami memahami keluhan masyarakat dan meminta mereka untuk lebih bersabar. Kami tetap memastikan bahwa barang yang dibawa akan diterima tanpa mengurangi nilai atau kualitasnya," ujar perwakilan Disnaker. Disnaker juga menghimbau warga untuk memanfaatkan waktu malam hari dalam menyerahkan barang, meskipun hal ini tetap menjadi tantangan bagi sebagian warga.

Pihak Disnaker juga mengakui bahwa tidak ada pemberitahuan resmi kepada masyarakat terkait perubahan jadwal ini. "Ke depan, kami akan berusaha memberikan informasi yang lebih transparan agar masyarakat bisa mengatur waktu dengan lebih baik," tambahnya.

Warga berharap Disnaker segera mengatasi kendala internal, termasuk kekurangan tenaga kerja dan kesibukan luar kota, agar pelayanan kepada masyarakat bisa kembali normal. Kolaborasi antara warga dan Disnaker diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan dengan lancar.

(Red/Albert Wongso Wyasa)
Journalist: Albert, Abel, Fitra & Samid
Thumbnail: Nadia
Editor: Albert