Indopride News - Tragedi menimpa dunia pelayanan kesehatan, ketika seorang petugas EMT, Raze A., meninggal dunia akibat kecelakaan kerja yang tragis. Insiden tersebut terjadi ketika Raze A. (Petugas EMT). pada hari Sabtu malam (11/12/23), terjatuh dari helikopter yang digunakan untuk evakuasi medis.
Dr. Puput Targaryen, dokter yang menangani kasus ini, menjelaskan bahwa saat Raze A. tiba di rumah sakit, kondisinya sangat serius dengan paha kanan yang hancur dan tubuh yang penuh darah. Meskipun upaya pertolongan medis maksimal dilakukan, detak jantung Raze A. tidak dapat dipulihkan.
Kronologis kejadian yang disampaikan oleh Petugas EMT Waduh Y Rayel dan Fazri Yanison, yang turut bertugas bersama korban, menggambarkan bahwa insiden terjadi ketika Raze A. ikut dalam proses evakuasi korban di Dealer Mobil. Sayangnya, seatbelt yang terlepas menyebabkan Raze A. jatuh dari helikopter. Meskipun awalnya masih bernyawa, detak jantungnya berhenti dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Rombongan EMT yang mengantarkan jenazah Raze A. ke Pemakaman pada hari Sabtu, 12 November 2023. [Indopride News/Abian Emilio]
Pesan-pesan yang diambil dari kejadian ini adalah pentingnya mengutamakan keselamatan saat bekerja serta keselamatan berkendara - tidak hanya helikopter, tetapi juga kendaraan yang biasa digunakan oleh masyarakat seperti mobil dan motor. SOP harus diperketat, dan kejadian ini dijadikan pembelajaran berharga. Petugas EMT yang bertugas, yakni Waduh dan Fazri pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
Dalam konteks edukasi, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pekerjaan sebagai EMT tidak terlepas dari risiko. Masyarakat diminta untuk memahami dan bersabar ketika membutuhkan bantuan dari para petugas EMT yang berdedikasi. Kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap para pahlawan kesehatan yang berjuang demi keselamatan masyarakat.
(Red/Abian Emilio, Zams Loy, Callister M. Satya)
Photographer: Abian Emilio
Editor: Jennie van Dynes
parah udah meninggal dihina pula
Kami EMT selalu mencoba cepat tanggap signal dari setiap korban, dan mengingatkan anggota EMT untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatannya sendiri yg paling utama. Untuk warga sendiri tidak hanya 1 atau 2 orang yang menjadi korban pingsan yang membutuhkan pertolongan medis, dan itu membutuhkan perjalanan waktu yang lumayan memakan waktu. Upaya yang dapat kami lakukan saat ini, tetap meningkatkan SDM EMT agar jumlahnya dapat mengcover ketika terdapat signal evakuasi yg cukup banyak.
@RENDI24 evak sendiri aja bang klo kebanyakan ngomen emt
@RENDI24 gaboleh gitu, kasian almarhum
salah sendiri lama jemputnya