Indopride Media Inc - Pada Tanggal 26 Oktober 2024, kelompok bernama Galaxy melaporkan adanya insiden pemalakan yang diduga dilakukan oleh anggota dari kelompok White Tiger di daerah peternakan setempat. Salah satu anggota Galaxy, Helen Rakhimov, menyatakan bahwa ia menyaksikan aksi pemalakan tersebut secara langsung. Menurut Helen, beberapa anggota White Tiger meminta sejumlah uang kepada para peternak dengan dalih berada di “teritorial” mereka. "Saya melihat terjadinya pemalakan oleh anak-anak White Tiger yang mengatakan bahwa peternak harus membayar 'pajak' karena berada di wilayah White Tiger,” ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan, kelompok Galaxy segera mendatangi lokasi untuk memastikan keselamatan warga dan menjaga ketertiban. Berdasarkan keterangan dari tujuh peternak yang berada di sana, ditemukan dua peternak yang mengaku pernah dipalak oleh anggota White Tiger, sedangkan lima lainnya menyatakan tidak pernah mengalami gangguan serupa selama bekerja di peternakan tersebut.

Namun, situasi di peternakan memanas saat beberapa anggota White Tiger kembali ke lokasi. Anggota Galaxy diduga melontarkan olokan kepada kelompok White Tiger terkait insiden pemalakan, yang memicu ketegangan di antara kedua kelompok. Kericuhan pun terjadi, berakhir dengan aksi pembacokan dan penusukan yang menciptakan suasana mencekam di lokasi peternakan. Para peternak yang menyaksikan kejadian tersebut merasa ketakutan dan satu per satu meninggalkan tempat kerja mereka untuk menghindari bahaya. Akibat peristiwa tersebut, sejumlah warga merasa tidak nyaman dan khawatir dengan keselamatan mereka. Harapan awal yang diberikan Galaxy untuk menjaga keamanan di daerah peternakan justru berakhir dengan peristiwa yang menakutkan dan menimbulkan rasa cemas dan trauma bagi warga di sekitar peternakan tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat kooperatif dalam melaporkan kejadian pemalakan. Polisi berharap warga dapat mengingat detail pelaku, seperti ciri-ciri fisik, pakaian, kendaraan, atau bahkan nomor plat kendaraan yang digunakan. Hal ini akan sangat membantu pihak kepolisian dalam proses penyelidikan. Jika masyarakat memberikan informasi yang lengkap dan akurat, polisi dapat melakukan tindakan seperti *felony stop*, yaitu pemberhentian kendaraan untuk memeriksa identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri yang dilaporkan. Selain itu, polisi mengingatkan agar warga juga melaporkan indikasi kejahatan yang mereka saksikan kepada pihak berwenang, disertai dengan informasi yang cukup mendetail, seperti lokasi kejadian, jumlah pelaku, ciri-ciri kendaraan, dan lain-lain. Dengan informasi yang lebih jelas, polisi dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan di sekitar wilayah tersebut. 

(Red/Devano)
Journalist: Devano, Albert, Munsu, Hailey
Photography: Albert 
Thumbnail: Devano
Editor: Albert