Indopride News – Kejadian mengerikan terjadi di Perumnas ketika dua anggota Polmas (Polisi Masyarakat) menjadi korban serangan bom di depan rumah Sekretaris Jendral Nutly Prakasa, dan Rudolf Clausius. Kejadian ini bermula dari laporan warga yang diterima oleh polisi dari seorang sumber anonim, yang memberitahu tentang ancaman terhadap rumah milik pasangan tersebut.

Polisi merespon laporan tersebut dengan cepat, dan langsung menuju lokasi kejadian. Saat tiba di sana, dua anggota Polmas langsung memeriksa sekitar rumah tersebut dan sudah terdapat sebuah mobil muscle disana. Namun, ketika hendak memeriksa mobil tersebut, bom yang terpasang meledak dan menyebabkan cedera serius pada kedua anggota Polmas dan melibatkan polisi lainnya yang juga terkena luka bakar.

Tim Kepolisian dari seluruh unit segera berkumpul di lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengumpulkan bukti sebanyak mungkin. Dalam proses penyelidikan, pihak Kepolisian menemukan bahwa serangan ini melibatkan penggunaan bom yang diledakkan dari jarak jauh dengan menggunakan detonator.

Menariknya, ada panggilan telepon dari seseorang yang mengklaim dirinya sebagai Black Tiger kepada kepolisian, menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, belum dikonfirmasi apakah klaim tersebut benar atau hanya sebuah upaya untuk menyesatkan penyelidikan.

Hingga saat ini, motif dari serangan bom ini belum diketahui. Pihak Sakti dari kepolisian belum memberikan keterangan resmi dalam konferensi pers terkait kasus ini. Pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan tujuan sebenarnya dari serangan ini.

Korban dari serangan bom ini hanyalah dua anggota Polmas yang tengah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Kondisi kesehatan mereka masih dalam perhatian intensif para tenaga medis. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan pelaku sebenarnya dari serangan tersebut.

(Red/M. Callister, Bee Kribo, Zams Loy, Nobu)

Fotografer: Nobu

Pewawancara: Kribo dan Zams

Jurnalis: Callister

Editor: Jennie van Dynes