Indopride Media Inc — Senin malam, 23.30 waktu internasional, puluhan warga Roxwood menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kabinet Roxwood. Aksi tersebut dipicu oleh keputusan pemerintah setempat yang menetapkan barang baru bernama “LEM” sebagai barang ilegal. Warga menilai keputusan itu tidak adil, sebab menurut mereka, LEM tidak memiliki efek negatif dan sangat bermanfaat untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari.
Dalam orasinya, warga mendesak agar LEM segera dilegalkan. Mereka merasa pemerintah lamban menanggapi tuntutan ini, meskipun aspirasi sudah berulang kali disampaikan sejak beberapa waktu terakhir. Beberapa peserta aksi bahkan sempat memotong pernyataan sheriff yang bertugas mengamankan jalannya aksi. “Tugas sheriff hanya mengamankan, bukan menjawab persoalan,” ujar salah satu warga.
Perwakilan Kabinet yang hadir menegaskan bahwa LEM masih dalam tahap pengkajian resmi. Menurutnya, kajian mengenai kandungan dan dampak dari produk tersebut hanya dapat diputuskan oleh pimpinan. “Kami hanya bisa menyampaikan tuntutan ini ke pimpinan. Soal hasil kajian, belum bisa kami umumkan,” ucap perwakilan Kabinet saat ditemui di lokasi.
Situasi sempat memanas ketika sheriff meminta massa agar menyampaikan aspirasi secara singkat dan tidak ricuh. “Untuk penyampaian aspirasi, sampaikan yang penting saja,” tegas sheriff. Namun, pernyataan ini justru menimbulkan ketegangan. Demo yang awalnya berlangsung tertib sekitar setengah jam berubah menjadi kerusuhan. Warga mulai melempar telur busuk ke arah aparat, kemudian membakar ban kendaraan dinas milik sheriff. Ketegangan memuncak setelah aparat menembakkan senjata api peringatan, yang kemudian dibalas oleh sebagian warga dengan senjata tajam seperti pisau.
Situasi sempat memanas ketika sheriff meminta massa agar menyampaikan aspirasi secara singkat dan tidak ricuh. “Untuk penyampaian aspirasi, sampaikan yang penting saja,” tegas sheriff. Namun, pernyataan ini justru menimbulkan ketegangan. Demo yang awalnya berlangsung tertib sekitar setengah jam berubah menjadi kerusuhan. Warga mulai melempar telur busuk ke arah aparat, kemudian membakar salah satu Jenderal Sheriff. Ketegangan memuncak setelah aparat menembakkan senjata api peringatan, yang kemudian dibalas oleh sebagian warga dengan senjata tajam seperti pisau.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban maupun kerugian materi akibat insiden tersebut. Pemerintah Kabinet Roxwood belum memberikan keterangan lanjutan, sementara warga menyatakan akan terus menekan agar legalitas LEM segera diputuskan secara terbuka.