Indopride Media Inc — Setelah memanasnya konflik di perbatasan Roxwood, pihak Pulau Cayo akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait situasi yang berkembang. Dalam wawancara yang dilakukan bersama tim Indopride Media, perwakilan Pulau Cayo menyampaikan pandangan tegas bahwa keputusan Roxwood untuk memisahkan diri dari Kota Indopride dianggap sebagai langkah yang prematur dan mengandung risiko serius bagi stabilitas kawasan.

Perwakilan Pulau Cayo menyebut bahwa kemerdekaan bukan sekadar status administratif, tetapi melibatkan kesiapan menyeluruh, mulai dari struktur pemerintahan, kondisi ekonomi, hingga keamanan masyarakat. Mereka menilai bahwa Roxwood belum memiliki kapasitas yang cukup untuk berdiri sendiri secara utuh. “Tindakan ini kami pandang sebagai keputusan ceroboh dan bermuatan separatis,” ungkap mereka dalam wawancara tersebut.

Selain itu, pihak Pulau Cayo menyampaikan kekhawatiran mengenai rumor-rumor yang berkembang di masyarakat, termasuk dugaan akan dibentuknya sistem pemerintahan tertutup serta potensi tumbuhnya aktivitas ilegal di wilayah Roxwood. Meski belum ada konfirmasi langsung terhadap isu-isu tersebut, Pulau Cayo menyatakan bahwa mereka memiliki alasan kuat untuk mempertanyakan arah yang sedang ditempuh oleh Roxwood.

Mengenai kerusuhan yang terjadi di perbatasan beberapa hari lalu, perwakilan Pulau Cayo secara terbuka mengakui bahwa aksi tersebut merupakan bentuk penolakan atas langkah kemerdekaan Roxwood. Mereka menegaskan bahwa kejadian itu bukan ulah kelompok liar atau oknum tak dikenal, melainkan sebuah respons yang disengaja sebagai peringatan keras terhadap keputusan yang dianggap sepihak dan membahayakan. Mereka juga menambahkan bahwa kerusuhan berlangsung di kawasan yang menurut mereka masih dalam cakupan yurisdiksi Kota Indopride.

Pulau Cayo kembali menegaskan bahwa saat ini mereka tidak memiliki hubungan administratif atau diplomatik dengan Roxwood. Segala bentuk interaksi, termasuk perdagangan dan keamanan, dianggap perlu dikaji ulang apabila Roxwood tetap melanjutkan proses kemerdekaannya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Roxwood benar-benar menjadi wilayah merdeka, pihak Pulau Cayo menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap kondisi warga di sana. Menurut mereka, isolasi yang mungkin timbul, ditambah dengan ketergantungan yang masih tinggi terhadap wilayah lain, dapat menciptakan ketimpangan sosial dan ekonomi. Mereka juga memperingatkan bahwa sejumlah pebisnis yang sebelumnya aktif di kawasan Roxwood bisa terkena dampak langsung dari ketidakstabilan yang sedang berlangsung.

Sebagai penutup, Pulau Cayo menyatakan bahwa tindakan mereka selama ini merupakan bentuk kepedulian terhadap dinamika kawasan. Mereka berharap langkah Roxwood tidak semakin memutus jalur komunikasi dan kerja sama dengan wilayah-wilayah sekitarnya. “Kami berharap keputusan besar seperti ini tidak diambil secara tergesa tanpa kesiapan menyeluruh,” tutup mereka.

(Red/Indopride Media Inc)