Artikel oleh: Smoochie Markers — Langit kota kemarin malam dihiasi pemandangan yang biasa kita lihat,  penuh dengan bintang yang bercahaya. Ribuan mata memandang ke atas, terpukau oleh kilauan cahaya yang menari di antara bintang-bintang. Namun, bagi saya, ada hal lain yang lebih memikat hati daripada fenomena langka itu. 

Malam itu, saya menghabiskan waktu dengan seseorang yang sudah lama membuat saya lupa bagaimana caranya tidak tersenyum. Dia, dengan mata yang bersinar lebih terang daripada bintang, dan senyum yang mampu menghangatkan dinginnya malam, membuat pemandangan langit terasa seperti latar belakang biasa.

Saya mungkin bukan seorang jurnalis, tentu kali ini saya kesulitan merangkai kata-kata yang cukup indah untuk menggambarkan perasaan saya. Mungkin Anda membaca ini dan bertanya-tanya, "Mengapa ini ada di kolom berita?" Tapi bukankah hidup itu sendiri adalah berita yang terus berjalan, dengan cerita-cerita kecil yang menjadikannya berwarna?

Jadi, kepada kamu yang mungkin sedang membaca ini — ya, kamu yang menemani saya malam itu — izinkan saya berkata di sini, dalam kata-kata sederhana: Celine, saya menyukaimu, mau kah kamu menjadi pasanganku? Tidak ada metafora atau hiperbola yang bisa cukup menggambarkannya. Hanya itu.

dan untuk pembaca lainnya, maafkan saya jika artikel ini terasa berbeda dari biasanya. Terkadang, seorang penulis hanya perlu jujur pada dirinya sendiri.

Semoga langit malam Anda indah, seperti perasaan yang saya miliki saat ini.

Editor: CM